Kekalahan Telak Chelsea: Flamengo Cukur 3–1 (2025)
Kekalahan Telak Chelsea: Flamengo Cukur 3–1 dan Julian Memburukkan Rekam Jejak Blues
Chelsea mengalami malam yang mengecewakan setelah tumbang 1–3 dari Flamengo dalam laga kedua Grup D FIFA Club World Cup 2025 di Philadelphia. Meskipun sempat unggul di babak pertama, The Blues akhirnya harus menyerah karena tekanan balik tajam dari klub Brasil.
Gol Cepat Chelsea Belum Menjamin Keamanan
Chelsea unggul lebih dulu lewat gol Pedro Neto menit ke-13 memanfaatkan kesalahan pemain belakang Flamengo. Gol ini sempat memberi optimisme, tetapi itu terbukti sebagai harapan palsu—Flamengo membalas dengan tiga gol dalam tempo singkat di babak kedua.
Balik Meledak Babak Kedua
-
Bruno Henrique menyamakan skor di menit 62 setelah menerima bola di kotak penalti.
-
Tidak berselang lama, Danilo membawa Flamengo berbalik memimpin dengan tandukan dari situasi set-piece.
-
Kekacauan Chelsea semakin parah ketika Nicolas Jackson diganjar kartu merah langsung pada debutnya—ingat, ini terjadi hanya beberapa menit setelah ia masuk lapangan.
-
Wallace Yan menegaskan kemenangan Flamengo dengan gol penutup di menit 83, mengunci skor 3–1.
Masalah Chelsea Tak Hanya Skor
-
Pemecahan pressing dan ritme permainan membuat lini tengah Chelsea rapuh.
-
Red card Jackson mencerminkan masalah disiplin, mengurangi kekuatan saat tekanan tinggi.
-
Momen kritis terjadi saat tim gagal memanfaatkan superioritas penguasaan bola mereka (~75%)—tapi menghasilkan peluang minim dan menghadapi defensif dari Flamengo yang tak kenal kewalahan.
Efek Kekalahan
-
Flamengo kini memimpin Grup D dengan 6 poin dari dua laga, melangkah mantap ke fase gugur.
-
Chelsea berada di posisi kedua dengan 3 poin dan wajib menang lawan Espérance jika ingin lolos.
-
Kekalahan ini menjadi alarm bagi Enzo Maresca dan timnya untuk segera mengevaluasi taktik, mental, dan kedalaman skuad menjelang fase krusial.
Ringkasan
Kemenangan ini menandakan bukan hanya kekalahan angka, tapi juga simbol melemahnya dominasi tim Eropa di pentas antar-klub. Flamengo memukau lewat disiplin taktis dan transisi cepat—membalikkan keadaan dengan status “angin surga” di AS.